Sunday, March 15, 2009

Yakinku Suatu Saat

Kukira aku mengenalmu, ternyata nol besar sedang menantiku di garis kesudahan. Dengan bangga aku berkata dengan orang lain, itu karena aku lebih tahu tentang dia daripada kamu mengenal dia. Tak kusadari kalau keyakinanku itu adalah salah, aku diliputi kebodohan.


Begitu kosongnya tatapan mataku saat kulihat replikaku di cermin, seperti tak berdimensi. Rasa ini baru kualami pertama kali, kau hanya meninggalkan ketiadaan dalam hati ini.


Yang bunga Melati, buatlah aku mengerti, cinta seputih mahkotamu. Adakah kebenaran telah berkata bohong kepadaku? Ataukah kebohongan yang justru berkata jujur kepadaku? Siapa yang harus kupercayai? Sadarkanlah aku!


Kini langit telah berkata, maka karenanya harap tinggallah harapan.


Kutahu, setetes yang telah kulautkan tak berarti bagimu, kuharap suatu saat.
Entah sampai kapan aku akan terus berpendar di lorong kesetiaan ini, kupercaya suatu saat.


Waktu, ya! aku harus mempunyai waktu untuk waktu. Pasti suatu saat!


Kepadamu yang boleh berbicara, beritahukanlah aku bahwa yakinku itu benar adalah benar.



-end-

2 Comments:

Anonymous said...

lagi ngomongin sapa ya???
hidup harus terus berlanjut!!!
karena ada seseorang yg mengharapkan kehadiran mu dihatinya....

Anonymous said...

lagi ngomongin mantanku :D
this short prose gua buat sesudah kita pisah waktu di SMA. Tapi terakhir gua dapet info kalo udah ada yg ngisi hatinya lagi sekarang, jadi udah tenang dan lega sekarang :)