Sunday, March 22, 2009

Tohoshinki "Survivor"

Penasaran kenapa temen gua ngebet banget pengen punya CD aslinya nih boyband, akhirnya gua cari tau juga tentang nih boyband. hahaha... yah, dasar gua pemusik juga lah ya jadi gatel pengen tau apa sih yg menariknya dari nih band mpe temen gua segitunya. hahaha... Oke, ini review singkat yg gua dapet tentang boyband bernama Tohoshinki ini:

Tohoshinki adalah nama yang dipakai oleh grup band ini di negeri samurai, Jepang. Berasal dari Korea Selatan dengan nama band asli sebagai Dong Bang Shin Ki, boyband berpersonilkan 5 vokalis dengan umur rata-rata 22 tahun ini terus berkancah di dunia internasional dengan menggunakan acronim TVXQ (Tong Vfang Xien Qi) untuk nama band mereka, dan berhasil menorehkan karir cemerlang di wilayah Asia Timur.

Di tahun 2008, dengan album single Jepang mereka yang ke enam belas, Purple Line, TVXQ berhasil menjadi artis Asia non-Jepang ke lima yg menduduki posisi tangga lagu pertama di Jepang. Pada tahun 2009, dengan TVXQ merilis album mereka yang ke-25, Bolero/ Kiss The Baby Sky/ Wasurenaide, mereka berhasil menjadi artis non Jepang yang memiliki 5 lagu single di posisi pertama tangga lagu Jepang.

Album-album yang telah dirilis oleh boyband yang memulai karir di tahun 2003 dengan melakukan kolaborasi dengan BoA dan Britney Spears ini beberapa di antaranya adalah Three-Angel (2004), Rising Sun (2005), "O".Jung.Ban.Hap (2006), Heart Mind and Soul (2006), T (2008), Miroti (2008), The Secret Code (2009).

Penasaran dg lagu2 boyband ini?? Oke, sekarang gua kasih videoklipnya yg pernah beredar di MTV Asia, berjudulkan Survivor dari album The Secret Code. Selamat menikmati dan semoga review singkat gua sedikit menambah perbendaharaan musik kalian juga :D

-end-

(Read more...)

Tuesday, March 17, 2009

Being Stressed Being With This World

Gw: Sslluuurrrpp! ah.. Eits, ga da tempat sampah. Pegang dulu aja mpe ketemu deh.
Cew1: Nyam3.. Ih, gua ngegendutin siah gara2 jajan gorengan tiap hari. (tapi tetep aja ga brenti ngunyah --")
Cew2: Nyam3.. Iya gitu? Tapi lu mah tetep aja beli tiap hari.

Pluk! Dengan seenaknya aja mereka membuang tuh kantong kertas ke bawah kursi penumpang angkot, sementara gua dari tadi berusaha buat ga buang sampah sembarangan dari sebelum naik tuh angkot.
Melihat ke arah mereka dan memberikan suara batuk sindiran sambil menunjukkan sampah yang gua pegang dari tadi.



Gw: Nyebrang lewat zebra cross ah.. Tapi jalannya lagi rame, tungguin bentar deh di trotoar.
Agkt1: Tin2! (ngasih sinyal bertanya ke gua, udah digelengin kepala tapi teteup aja brenti di zebra cross depan gua tempat gua mo nyebrang --")
Agkt2: Tin2! (ngasih sinyal juga, digelengin kepala juga tapi teteup juga brenti di zebra cross tempat gua mo nyebrang --")
Agkt3: Tin2! (kelakuan sama aja dg angkot sebelumnya!!! X-( )

Jalan memutari tuh angkot demi tetap melintas di atas zebra cross sambil emosi, "TEMPAT NYEBRANG MAS!!!"



Gw: Wuih! Lampu merah. Brenti dulu!
Carry: Karena jalan sangat lengang udah tengah malem, berencana menerobos tapi ga jadi (posisi setengah badan mobil sudah lewat batas garis putih depan)
Volvo: Tii...nn!! (ngasih sinyal ke carry di depannya buat jalan)
Gw: MASIH MERAH PAK!! (dari motor, karena tau tuh jendela sopir Volvo kebuka dikit)

Melihat terus ke arah tuh sopir Volvo yang akhirnya masang muka malu bete sampe lampu ijo nyala sekitar 15 detik setelah gua tegor. Ternyata dari luar Bandung tuh nopolnya. (Volvo tapi kelakuan kok angkot --")

-end-
(Read more...)

Sunday, March 15, 2009

Yakinku Suatu Saat

Kukira aku mengenalmu, ternyata nol besar sedang menantiku di garis kesudahan. Dengan bangga aku berkata dengan orang lain, itu karena aku lebih tahu tentang dia daripada kamu mengenal dia. Tak kusadari kalau keyakinanku itu adalah salah, aku diliputi kebodohan.


Begitu kosongnya tatapan mataku saat kulihat replikaku di cermin, seperti tak berdimensi. Rasa ini baru kualami pertama kali, kau hanya meninggalkan ketiadaan dalam hati ini.


Yang bunga Melati, buatlah aku mengerti, cinta seputih mahkotamu. Adakah kebenaran telah berkata bohong kepadaku? Ataukah kebohongan yang justru berkata jujur kepadaku? Siapa yang harus kupercayai? Sadarkanlah aku!


Kini langit telah berkata, maka karenanya harap tinggallah harapan.


Kutahu, setetes yang telah kulautkan tak berarti bagimu, kuharap suatu saat.
Entah sampai kapan aku akan terus berpendar di lorong kesetiaan ini, kupercaya suatu saat.


Waktu, ya! aku harus mempunyai waktu untuk waktu. Pasti suatu saat!


Kepadamu yang boleh berbicara, beritahukanlah aku bahwa yakinku itu benar adalah benar.



-end-
(Read more...)

Segenggam Salju Untuk Teman

Teman, waktu itu aku menegurmu lebih dulu. Aku yang bertanya terlebih dahulu tentang gambar hidupmu, karena aku buta. Aku tak bisa melihat lukisan kehidupan orang lain, namun aku masih bisa meraba permukaannya.


Kau jawab semua tanyaku waktu itu, namun aku tahu sebagian kecilnya adalah bohong. Aku sadar kalau kau harus menutupi sesuatu dariku, karena kau tak ingin sisi deritamu diketahui orang lain. Sampai kemarin kau berkata teman kepadaku.


Aku hanya seonggok daging yang melapisi tulang, namun aku telah menjual waktuku demi mengangkatmu dari sisi deritamu. Aku telah membeli warna kehidupan yang cerah dengan senyumku, demi lukisan kehidupanmu. Memang aku tidak melihat senyummu, namun aku dengar hatimu melepas nafas lega.


Tetapi teman, hari ini aku tidak lagi mendengar kata kita darimu. Aku tak tahu dunia berkata apa tentang diriku kepadamu hingga kau berkata aku dan kamu.


Sekarang aku hanya berharap ada orang lain yang mau menjual waktunya untukmu. Kutinggalkan kuas dan cat kehidupan ini untukmu, teman.


Kuharap bukan karena aku buta.



-end-
(Read more...)